Cerita ini mengisahkan tentang sepasang sahabat yang
sebenernya saling sayang dan suatu ketika mereka membuat keputusan yang intinya
sang pria menginginkan untuk pacaran selama 100 hari saja, dan akhirnya mereka berdua
pun menyepakatinya. Hingga saat itu juga mereka menginginkan hari itu adalah
hari terindah yang bisa mereka lewati untuk pertama kalinya, sebagai sepasang
kekasih.
Akhirnya
hari-hari mereka pun dilalui…
*
Hari pertama, mereka melewati dengan senyum dan kebahagiaan.
*
Hari kedua, mereka mulai saling mengisi dalam segala kegiatan mereka.
--
*
Hari Kelima, mereka mulai merasakan perhatian dan kasih sayang keduanya hingga semakin
memiliki.
----
*
Hari kesepuluh, mereka pergi ke pantai menikmati jingganya langit, berteman dengan
deburan ombak, dan sampai akhirnyapun mereka berdua berkasih mesra seakan dunia
milik berdua.
-------------------------------------------------
*
Hari keenam puluh empat, hubungan mereka pun semakin akrab dengan penuh rasa
sayang dan cinta, mereka pergi lagi ke pantai. Mereka duduk di pasir putih
berteman dengan debur ombak dan di bawah sinar senja mereka berciuman untuk
pertama kalinya.
---------------------------------------------------------------------------
*
Hari kedelapan puluh delapan, mereka berdua pergi naik gunung. Mereka berjalan
dengan bergandengan tangan dari kaki gunung hingga tempat peristirahatan yang
berada di puncak gunung itu. Malam pun menghampiri mereka, dengan cuaca yang
cerah mereka berdua duduk diatas batu besar dan merekapun berpelukan. Kemudian
mereka melihat ada satu bintang jatuh dan dalam hati sang gadis membuat
permohonan. (apa itu permohonanya ?? mau tau aja apa mau tau banget ni ??
Hahahahahhahaha J )
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
*
Hari kesembilan puluh sembilan, Di salah satu taman kota mereka berdua
duduk-duduk sambil bercerita dan berbincang-bincang. Sekitar jam dua siang
dengan keadaan cuaca yang panas, rasa dahaga mulai menghampiri. Kemudian sang
pria membelikan minum di toko swalayan yang tidak jauh dari tempat mereka
berdua tersebut.
Satu jam si gadis menunggu dengan
penuh rasa cemas, hingga datanglah seseorang yang berkata "Permisi, disana
ada seorang pemabuk menabrak sosok remaja ganteng yang sedang menyebrang jalan
di dekat toko swalayan dan saya tahu kalau tadi dia bersama anda duduk disini,
ehmmm.... apakah itu teman anda?"
Dengan perasaan cemas dan khawatir si
gadis itupun lari menuju tempat kejadian. Ternyata sang kekasihnya sudah
terkapar penuh darah yang membanjiri seluruh tubuhnya, dengan kotak minuman
yang masih tergenggam ditangannya. Sang pria itu terus mengucurkan darah dari
belakang kepalanya hingga ambulan datang mengahampirinya. Dengan ditemani si
gadis, pria tersebut langsung di larikan ke rumah sakit terdekat, tangis air
mata gadis itupun terus mengalir bersama do’a yang terus ia ucapkan untuk sang
kekasihnya.
Sudah hampir 5 jam si pria tampan itu
belum sadarkan diri, sekitar pukul 23.30 hanya denyut jantung yang masih
menandakan tanda-tanda kehidupan pada pria itu, si gadis terus berdo’a dan
berharap kekasihnya itu dapat sadarkan diri agar dapat menjalani 1 hari lagi
bersamanya.
Kemudian sekitar pukul 23.45 dokter
specialis yang dipercayakan untuk merawatnya memberikan kabar pada si gadis itu
kalau team rumah sakit sudah berusaha semaksimal mungkin tapi pria tersebut
tetap belum sadarkan diri, dan dokter itupun memberikan sepucuk surat yang di
temukan di kantong celana kekasihnya itu. Dengan penuh rasa sesak didada dan
air mata yang terus mengucur. Surat itupun dibuka dan di bacanya.
Isi
surat itu adalah :
"Sayang
hari-hari kita sudah hampir selesai, tidak kuat rasanya jika aku
meninggalkanmu. Selama ini aku benar-benar sayang dan mencintaimu, ingin
rasanya aku memperpanjang waktu kita untuk bersama, dan jujur aku ingin kita
bisa selamanya seperti ini, menjadi sepasang kekasih yang tak terpisahkan.
Sayang,
pada hari ke 99 ini aku menginginkan kita bisa selamanya menjadi pasangan kekasih,
ternyata aku memang mencintaimu untuk slamanya."
Pacarmu
Tersayang
I LOVE YOU
Sambil melipat surat itu, tepatnya
pada pukul 23.55, gadis berparas cantik dan manis itupun mendekati kekasihnya yang
belum sadarkan diri sambil memeluknya dengan erat dan iapun berkata kepadanya :
"Sayangku,
kamu tau gak, sewaktu kita naik gunung pada hari ke 88 kita pacaran. Kita
berdua melihat bintang jatuh di malam cerah dan indah itu bukan ?? Pada saat
itu aku sempat membuat permohonan, dan kamu tau permohonan apan yang aku
ucapkan ?? Aku menginginkan kita bisa bersama selamanya, jadi kamu bangun dong
sayang (sambil meneteskan air mata).. Aku gak mau kamu meninggalkan aku
sendirian seperti ini, akupun ingin selalu bersamamu."
Pukul 00.00 tepat, bunyi keras mesin
deteksi jantung terdengar, mengantar nyawa pemuda itu sekaligus membuka
kesunyian dan kesedihan di ruang itu. Detak jantung sang pria pun berhenti
setelah kekasihnya itu bicara beberapa kata di sampingnya.
* Saat
itu juga tepat ke 100 hari hubungan yang mereka jalin. Dengan senyum kebahagian,
sang pria itupun tentram meninggalkan janji yang sudah terbayarkan bahwa hanya
100 hari menjalin komitmen itu, meskipun ada keinginan untuk memperpanjang
waktu itu agar dapat menjadi sepasang kekasih selamanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar