Cerita ini gua buat untuk kalian, ini
bukan cerita bohong melainkan ini cerita asli kehidupan temen gua (inget ya
temen gua, bukan gua. Oke…)
Cinta dan sahabat, dua hal
yang tak mudah untuk dimengerti. Kadang bisa sangat berarti, namun dalam hal
itu bisa membuat luka teramat dalam dan perih. Aku adalah orang yang berada di
tengah-tengah cinta dan sahabat itu. Kini, aku yang begitu merindukan hadirnya
seorang kekasih, dalam hangatnya persahabatanku dengan Tonton yang lebih muda
satu tingkat dariku.
Tiga minggu di awal semester
satu...aku duduk di bangku kelas XII, seabrek kegiatan pun kulalui tanpa
kuharus memikirkan cinta menurutku itu hanya membuatku lelah. Namun, pertemuan
itu membuatku melupakan suatu hal, aku yang larut dalam perasaanku terhadap
Caca. Aku terlalu bodoh karena terlalu jatuh hati pada orang yang salah, jatuh
hati pada orang yang tak pernah menyimpan cinta padaku. Aku tak begitu saja
menyalahkannya!! Dia tak patut untuk disalahkan, dia hanya korban dari cintaku
dan dia terlalu baik mau mengerti akan cintaku padanya.
Dan terlalu naif bila kini
aku harus menyesal karena mengenalnya. Karena dia aku dapat merasakan hal
terindah, walaupun hanya sekejap. Aku terlalu naif hingga aku pun tidak
menyadari Tonton merasakan juga perih yang kurasa. Tonton sahabatku orang yang
kupercaya seutuhnya, orang yang selalu berusaha ada untukku. Kini, telah terluka
karena keegoisanku.
Seharusnya aku tak pernah
hadir di antara Caca dan Tonton. Bila akhirnya luka ini yang kurasa. Andai saja
kusadari dari awal, andai saja aku lebih mengerti mereka, andai saja aku tidak
jatuh hati pada Caca, Caca dan Caca. Orang yang kucintai dan selalu ada dalam
hatiku walau hati ini terasa perih, kudapat mengerti tak ada gunanya kubertahan
di sisimu, karena ternyata kau lebih menginginkan Tonton yang mengisi
hari-harimu. Aku di sini yang begitu tulus mencintaimu dan aku yang selalu berusaha
untuk mengerti dirimu kan selalu menanti dan menata hati lagi hingga bayanganmu
pergi hingga tak ada lagi luka kurasa, hingga tak ada lagi kecewa yang terasa.
Aku di sini akan selalu
berusaha tegar menjalani hari-hariku, aku kan selalu berusaha tersenyum agar
kau bisa bahagia bersama Tonton sahabatku. Walaupun dia telah merebutmu,
kisahku dan dia dulu takkan pernah kulupa, dia tetap sahabatku, percayalah
dengan sisa kesedihanku ini.
Kumasih dapat bertahan
hingga kelak kau mengerti bahwa aku memang mencintaimu. Aku memang menyayangi,
tapi aku tak rela tersakiti olehmu saat ini, esok dan sampai kapanpun.
Pertemuan itu berawal dari
perkenalanku dengan Caca, seorang cewe yang aku kenal dari temanku, Dewa.
Perkenalan yang terbilang singkat juga, aku mulai merasakan getaran cinta itu.
Rasa itu mulai menerangi kembali tahta hatiku yang telah lama ditinggal pergi
oleh seseorang yang pernah begitu berarti dalam hidupku dulu. Yang sampai saat
ini pun aku belum bisa melupakannya.
Caca yang telah hadir untuk
mengisi hari-hariku pun membuatku terlelap akan rasa bahagia itu, hingga akupun
tak pernah menyadari ternyata semua kebahagiaan itu palsu. Caca orang yang
kucintai dengan tulus ternyata datang hanya untuk menyakiti dan menorehkan
luka. Luka yang teramat dalam di hatiku. Pertemuan itu juga yang telah
menghancurkan semuanya. Hidupku yang begitu indah yang begitu berwarna menjadi
hancur akan hadirnya !!
Malam itu aku dan Caca
sepakat untuk memadu kasih, merajut rasa dan menggapai cita-cita berdua. Aku
belum pernah merasakan sebahagia ini, aku begitu merasa begitu beruntung bisa
dicintai oleh orang yang kucintai. Hari-hari bahagia pun mulai kami lalui. Caca
begitu indah di mataku yang membuatku lupa akan segalanya, bila bersamanya. Itu
juga yang membuatku merelakan tahta hatiku dipenuhi oleh cintanya, namun
lagi-lagi kenyataan tak selalu berjalan sesuai dengan yang kuharapkan.
Minggu pertama hubungan
cintaku bersama Caca mulai goyah, Caca mulai berubah dan tidak lagi Caca yang
selalu tersenyum untukku. Caca tidak juga bersifat manis padaku, setiap tutur
katanya yang menyejukkan hatiku kini terasa mengiris-iris hatiku. Apa yang
telah kulakukan padanya hingga dia begitu tega padaku, aku begitu percaya
padanya hingga aku pun terluka olehnya.
Hubungan ini berakhir begitu
saja, pertemuan singkat itu menjadi menyakitkan. Sahabat pun menjadi pelarian
sedih dan kecewa, tapi sahabatku tega mengkhianatiku. Dia yang ternyata merebut
Caca dariku, dia merenggut semua kebahagiaanku. Persahabatan yang telah
bertahun-tahun kubina bersamanya pun menjadi tak berarti. Aku lelah dengan
semua ini hingga aku sempat memutuskan tali persahabatan itu, egoiskah aku ??
Aku hanya belum bisa
berpikir jernih saat itu, aku merasa semakin tolol, seharusnya kubisa merelakan
Caca dan Tonton untuk bersama. Karena mungkin kebahagiaan Tonton hanya ada pada
Caca !! Aku belum siap kehilangan kebahagiaan itu, aku masih ingin disayangi
walau semua itu hanya kebohongan. Aku tak mau merasakan sakit hati ini lagi.
Akankah sakit ini akan terganti saat ku melihat kebahagiaan orang yang kucintai
dan Tonton sahabatku.
Kini dalam setiap hari-hari
sepiku, dalam kesendirianku, aku hanya bisa berharap aku kan memiliki kekasihku
lagi, memiliki dia yang telah pergi, karena aku kan selalu mencintainya. Aku
kan selalu mengenangnya di dalam hatiku,karena dia telah datang dan pergi
dengan menghiasi setiap sudut didalam hatiku dengan cintanya yang sesaat, dan
Tonton sahabatku buatlah cintaku bahagia karena kalian begitu berarti
untukku...***
--------------------------
Sorry ya buat sahabt gua yg namanya
di pake disini taoi udah gua samarin ko namanya, jadi tenang aja loe ga usah
panik ya.. Oke… -_____-