Terik matahari begitu menyengat panasnya serasa membakar kulit gadis
yang sedang berjalan di sudut kota, ia berlari kecil menyusuri pinggiran jalan
agar dapat segera tiba di rumah. Pikirannya hanya tertuju pada satu hal yaitu
ingin segera merebahkan tubuhnya di tempat tidur, ia merasa hari ini begitu
melelahkan. Sesampainya di rumah ia langsung merebahkan tubuhnya, baru saja ia
memejamkan mata terdengar ponselnya berbunyi, dengan mata yang terpejam
tangannya meraba-raba meraih ponselnya.” Hallo, ini siapa? “ dengan suara yang
berat “hallo Ra Ra Aira ini gue Salma” terdengar suara dari sebrang sana. “ehh
ada apa lo telfon gue? Ngantuk nih” gerutu Aira. “ada hal penting yang mau gue
ceritain sama lo, ini tentang si Faris” jawab Salma. Mendengar nama Faris, Aira
langsung terbangun dan langsung bersemangat “ehh serius lo? Kenapa kenapa sama
Faris? Dengan rasa penasaran.
“Tadi gue pas mau pulang ketemu dia di jalan kayaknya sih lagi
buru-buru gitu, gue panggilin ehh dia malah gak nyautin.”jawab Salma. Kemudian,
tak ada jawaban dari Aira keduanya terdiam, tak berselang lama Aira pun bicara
“hmm...(menghela nafasnyaa) , gue rasa dia emang lagi sibuk banget deh ma,
soalnya udah hampir seminggu dia ga ngabarin gue.” Lalu Salma berkata “yaudah
lo sabar aja Ra, nanti juga dia bakal kasih kabar kok ke lo. Dengan suara yang
lemas Aira hanya berkata “ya semoga saja begitu”. “ehh udah dulu ya gue mau
mandi nih” ucap Salma mengakhiri pembicaraannya dengan Aira.
Setelah mendapatkan telfon dari Salma, Tiba-tiba rasa kantuknya hilang
yang ada di pikirannya saat ini hanya Faris, ya bagaimana tidak Faris adalah
kekasihnya yang sudah hampir satu minggu tak memberinya kabar. Dengan menghela
nafas panjang Aira hanya berkata “ semoga Faris cepat memberi ku kabar”.
***
Keesokan harinya pukul 05.30 pagi Aira sudah bersiap pergi ke sekolah,
ia berniat menemui Faris. Sesampainya di sekolah Aira langsung stand by di
depan kelas Faris. Harap-harap cemas menunggu sang kekasih. “duh, Faris mana
sih”. Terlihat dari kejauhan Faris berjalan menuju kelasnya. “Farisssss..”
suara Aira memanggil kekasihnya. Lalu Faris langsung menghampirinya, dengan
senyum manis yang menghiasi wajahnya Faris berkata “hey Princes ku, sedang apa
kamu disini?” sambil membelai rambut Aira. Aira hanya terdiam menatap wajah
Faris lekat-lekat, kemudian ia tertunduk dan menjawab “Aku khawatir dengan
keadaanmu, hampir satu minggu kamu tak memberi kabar padaku.” Faris masih tetap
tersenyum memandang wanita yang ia panggil Princes itu, ia berusaha
menghilangkan perasaan cemas Aira akan dirinya.
“sudah sayang, kamu tak usah risau
mengkhawatirkan aku, aku akan baik-baik saja, maafkan aku karena tak pernah
memberimu kabar mungkin karena kesibukan ku hingga aku lupa akan dirimu. Sekali
lagi maafkan aku” suara Faris terdengar memohon pada Aira. “Baiklah aku akan
percaya kata-katamu, tapi jangan pernah buat aku gelisah memikirkanmu,
setidaknya jika memang kamu sibuk luangkan lah sedikit waktu untuk memberiku
kabar walau hanya dengan pesan singkat.” Ucap Aira. Tak berselang lama bel
masuk pun berbunyi, mereka berdua seraya pergi dan memasuki kelas mereka
masing-masing.
Mungkin cukup aneh jika Aira tak
mengetahui keadaan Faris, pasalnya mereka saja satu sekolah. Tapi memang
begitulah kenyataan yang ada. Faris adalah seorang Ketua OSIS di SMA Mandala,
ia juga mendapat gelar sebagai Pradana Putra Pramuka. Banyak sekali kegiatan
yang ia kerjakan apalagi dua bulan yang akan datang SMA Mandala, khususnya
untuk Ekstrakulikuler Pramuka akan mengadakan lomba AKSIMU tingkat Jawa Barat,
Jakarta dan Banten. Dengan jabatannya sebagai Pradana Putra tugas yang harus di
embannya sanggat berat karena pasalnya itu acara yang besar, sebab itu lah
Faris jadi sulit bertemu dengan Aira, jangankan bertemu untuk memberinya kabar
saja tidak bisa.
Bel istirahat berbunyi Aira langsung
menarik tangan Salma seraya bergegas
meninggalkan kelas menuju mushola sekolah, berharap ia bisa menemui Faris
disana. Namun saat Aira sampai ia hanya melihat Rafa dan Dika sahabat Faris.
Matanya masih sibuk mencari kekasihnya, Lalu Rafa menepuk pundak Aira sambil
berkata “woy, lo pasti lagi nyari Faris ya?” Aira langsung berbalik dan menatap
Rafa “iya fa, gue mau ngomong penting sama dia” jawab Aira memelas. “wah,
sayang banget tadi dia buru-buru ke ruang pramuka, soalnya ada rapat bareng
Kepala Sekolah”. “Oh gitu ya? Ya sudah kalo gitu, Makasih atas infonya.” Aira
pergi seraya meninggalkan Rafa dan Dika.
***
Malam ini Satnight ya
itu bahasa yang biasa anak muda gunakan atau tepatnya Malam Minggu. Aira hanya
di kamar, sambil sering melihat ponselnya berharap Faris menghubunginya atau
paling tidak mengsms nya. Tapi sudah menunggu lama namun Faris tak kunjung
menghubunginya, akhirnya ia putuskan untuk
meghidupkan laptopnya lalu ia buka e-mail ternyata ada pesan masuk dari
Faris, ia pun langsung semangat membacanya.
Subject : Menyesal
Selamat malam Princes
ku tersayang, maafkan aku karena tak memberitahumu akan kepergianku. Tadi siang
aku bersama anggota Pramuka dispen ke luar kota mungkin selama satu minggu,
karena ada tugas dari Kepala Sekolah yang harus kami kerjakan. Maafkan aku
karena telah mengorbankan perasaan mu demi tugas ini, namun apa yang bisa ku
perbuat? Itu sudah menjadi tanggung jawabku, ini demi nama baik sekolah kita.
Aku berharap kamu bisa mengerti.
Selama seminggu
kedepan aku tak bisa selalu memberimu kabar, karena mungkin aku akan terlalu
sibuk, tapi percayalah sayang aku akan baik-baik saja disini. Jangan sedih,
kita pasti bisa kembali lagi seperti biasanya. Bersabarlah sayang.
Faris
Setelah membaca
e-mail dari Faris, Aira hanya menghela nafas panjang ‘hmmmmmm...... sabar
ra....” sambil mengelus dadanya dan mengusap air mata yang entah mengapa jatuh
membasahi pipinya. Lalu ia langsung membalas e-mail Faris berharap Faris
langsung membacanya.
Subject : aku menunggu
Aku sudah membaca e-mail
mu, ya memang agak kaget ternyata kamu berada di luar Kota, namun apa boleh
buat? Aku akan sabar menunggu mu kembali pulang. Jaga dirimu baik-baik sayang,
aku tak ingin terjadi sesuatu yang buruk padamu, jangan lupa tetap shalat 5
waktu dan jangan sampai kamu telat makan. Aku berharap kamu membaca e-mail ku
ini. Aku akan sangat merindukanmu, merindukan canda tawa mu.
Cepat pulang cepat kembali jangan pergi lagi.
Aira
***
Keesokan harinya saat
Aira terbangun dari tidurnya yang pertama ia lakukan adalah membuka laptopnya
dan melihat e-mailnya, ia berharap Faris membalas e-mail yang ia kirim namun
ternyata tak ada pesan masuk dari Faris. Aira merasa sedikit kecewa tapi ia
harus mengerti akan kesibukan Faris. Untuk menghilangkan rasa kecewanya ia
putuskan untuk lari pagi ke taman komplek rumahnya sambil mencari udara segar.
Di taman ia bertemu Salma yang sedang asyik membaca buku di bangku panjang
dekat lapangan.
“hey ma, lagi baca apa lo? Kayaknya asyik banget si.”
“ohh ini gue lagi baca buku novel terbaru”
“wah pantesan aja lo ampe gak berkedip bacanya, orang lo baca novel”
“hahahah ceritanya seru banget ra, lo mau baca?”
“judul bukunya apa ma? coba dong gue liat”
“melodi tiga cinta” ucap Salma sembari menyerahkan novelnya pada Aira.
“oke gue pinjem ya penasaran nih mau baca hehehe”
“yaudah selamat membaca, gue pulang dulu ya mau nmenin nyokap ke
salon” ucap Salma seraya meninggalkan Aira sendiri.
Karena penasaran Aira
langsung membuka halaman pertama ia membaca dengan seksama, halaman demi
halaman telah ia lewati belum selesai ia membaca ponselnya berbunyi, tarnyata
Salma mengirim sebuah pesan yang berisi “ehh besok novel gue jangan lupa di
bawa ya gue belum selesai baca soalnya.” Tanpa membalas pesan Salma, Aira
meneruskan membaca novelnya hingga sampai pada halaman terakhir. Setelah selesai
membaca ia terdiam sejenak, lalu berpikir mengapa isi novel tersebut sama
seperti apa yang sedang ia alami. Tanpa memikirkannya lagi ia langsung bergegas
pulang.
***
Empat hari telah berlalu,namun tak
kunjung ada kabar dari Faris, Aira makin gelisah pasalnya ia tak pernah
berjauhan dengan Faris apalagi dengan jangka waktu yang cukup lama. Rasa rindu
di hatinya makin tak terkendali. Ia hanya bisa bersabar menanti sang kekasih
kembali kedalam pelukannya. Saat Aira membuka e-mail ternyata ada pesan dari
Faris, dengan sigap ia langsung membacanya dengan sangat antusias.
Subject : Kerinduan
NP ::Rumor_butiran
debu
Aku terjatuh dan tak
bisa bangkit lagi
Aku tenggelam dalam
lautan luka dalam
Aku tersesat dan tak
tau arah jalan pulang
Aku tanpamu butiran
debu
Itu lah yang sedang aku rasakan, aku
merindukanmu sayang. Tunggu aku kembali pulang ya. Sambut lah kedatangan ku
lusa, aku berharap bisa melihat senyum manis di wajahmu. Salam hangat penuh
cinta untukmu.
Faris
Setelah membaca e-mail dari Faris,
Aira merasa bahagia seakan ia tengah mendapat kabar paling istimewa, yaitu
kepulangan kekasih yang ia rindukan.
Hari itu pun tiba, Aira menunggu
dengan harap-harap cemas di sudut sekolah, ia tidak sabar bertemu dengan Faris.
Tak lama ia menunggu terlihat dari kejauhan sosok pria berjalan menuju sudut
sekolah dimana Aira berdiari dan ternyata ia Faris. Sontak Aira langsung
berlari menghampirinya, Faris terhenti dan memeluk Princes cantik nya itu.
“kerinduan ku sudah tak bisa ku kendalikan lagi, perasaanku campur aduk
memikirkanmu” kata Faris sambil berbisik dan membelai kekasihnya.
Lalu Aira hanya bisa membalas dengan
sebuah senyum manis di bibirnya, ia merasa tidak percaya Faris sudah ada di
hadapannya. Ingin rasanya ia selalu ada di sisi Faris dan tak ingin Faris
meninggalkannya. Dari kejadian itu ia baru sadar bahwa kerinduan merupakan
bumbu-bumbu cinta, tanpa kepergian Faris ia tak akan pernah merasakan kerinduan
mendalam seperti ini. Bahkan, rasanya lebih istimewa tatkala sepasang kekasih
yang berjauhan, lama tak jumpa dan saat bertemu seakan sebuah kebahagiaan.
***
Karya :
Siti Masyrokhatul F